Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Belajar itu kualitas bukan kuantitas

Gambar
Dalam belajar wajar jika kita mengalami kegagalan. Itu hal biasa, semua orang pasti pernah mengalaminya. Aku, kamu, mereka, bahkan dia yang kita anggap mumpuni pasti pernah merasakan gagal. Gagal dlm belajar itu wajar, bukan luka apalagi aib. Gagal itu bukan untuk diratapi tapi di improvisasi-instropeksi diri, mana yang harus dibenahi mana yang harus di tingkatkan lagi. Jadikan kegagalan itu sebagai sarana untuk perbaikan diri, agar kedepannya kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Nggak usah insecure, nggak usah malu. Itu manusiawi. Ingatlah belajar itu perihal kualitas bukan kuantitas. Jadi di sini, dalam belajar menekankan pada pemahaman ilmu bukan hanya sekadar nilai. Nilai memang penting tapi, nilai itu bukan segalanya. Jadi perbaiki dulu kualitas belajar insya allah kuantitas nilai akan mengikuti. Jika kualitas baik maka kuantitas akan baik juga tapi jika kuantitas baik belum tentu kualitasnya baik, karena kuantitas bisa di dapat lewat jalur apa aja termasuk joki t

Sebenarnya kita "Bodoh" atau kurang dekat dengan " Allah"?

Gambar
  Manusia terlahir dengan sempurna, kapasitas otak pun dibuat sama (komposisi pas). Namun, semakin dewasa semakin dihadapkan berbagai tantangan, semakin kita merasa kalau diri kita itu foolish, bodoh, naif, dan lain sebagainya. Paradigma kita selalu mengatakan "AKU BODOH! AKU TIDAK MAMPU!" Paradigma itu akhirnya menjadi kebiasaan, yang pertamanya sekadar meremehkan diri , sekarang naik level lagi menjadi pesimis, self hate, incesure, dan endingnya stres berkepanjangan/ hatinya tidak tenang (selalu was-was). Sebenarnya fase tersebut merupakan simbol bagi diri kita untuk kembali kejalur-NYA. Mungkin akhir-akhir ini karena dikejar Dl atau target kita menomor duakan yng harusnya di nomor satukan dan menomor satukan yang harusnya di nomor duakan, dengan kata lain kita lupa siapa pemilik ilmu yang sebenarnya. Kita terlalu percaya diri "I can do it by my self" sampai melupakan siapa pemiliknya. Remember, ambis itu boleh, pengen cepat selesai itu wajar tapi kew

Pilih Mana, Terbaik atau Menarik?

Gambar
Berbicara tentang terbaik dan menarik, ada Kutipan indah dari buku "Tempat Pulang" kira-kira begini bunyinya "Berhenti meninggalkan yang terbaik, hanya karena ada yang menarik" Quotes di atas bukan hanya untuk perkara cinta, tapi juga perkara cita-cita. Sebagai manusia terkadang kita melenceng dengan planning/cita-cita kita. Terlebih bagi para remaja yang notabene nya sedang mencari jati diri, banyak sekali halangan-hasutan untuk manuver jalan keluar dari planning kita. Sebenarnya keluar dari planning itu hal yang biasa. Semua orang pasti mengalaminya. Gak papa kok melenceng dikit, enggak usah dipikir terlalu rumit. Kalau dirasa sedang melenceng dari planning alangkah baiknya berhenti dulu, tata ulang rencana dan tanya pada diri sendiri apa motivasi sebenarnya. Jika dirasa sudah alangkah baiknya berjalan lagi, sesuai planning dalam diri. Cobalah fokus pada tujuan jangan hasil. Mungkin ada banyak jalan pintas menunu planning kita. Tapi ingat jalan pintas tak sela